Psikologi Warna Pada Logo
Psikologi warna adalah teori yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh warna terhadap suasana hati, perilaku, emosi, dan perasaan manusia.
Psikologi warna amat sangat banyak dimanfaatkan oleh para perusahaan besar maupun perusahaan kecil diluar sana supaya mereka dapat “menerjemahkan” produk mereka kepada masyarakat banyak . Karena preferensi pembelian kita sangat dipengaruhi dengan warna.
Berikut adalah contoh dari pemanfaatan psikologi warna oleh beberapa perusahaan terkenal yang identik dengan warna logo mereka :
Warna Merah & Kuning
Siapa yang tidak kenal dengan restoran cepat saji tersebut? Restoran-restoran besar seperti McD dan HokBen menggunakan warna merah dan kuning bukan tanpa alasan. Alasan mereka menggunakan warna-warna tersebut karena warna tersebut dapat mempengaruhi psikologi pengunjung. Mengapa demikian?
Pertama, warna kuning menurut psikologi dapat melambangkan kehangatan dan kenyamanan, sehingga membuat rasa dari makanan cepat saji yang biasanya identik dengan kenyamanan dapat dirasakan oleh penikmat makanan cepat saji tersebut.
Kedua, warna merah, warna tersebut memiliki banyak arti tersendiri, karena bukan rahasia lagi warna merah itu melambangkan sosok yang berani dan mencolok, namun warna merah itu sendiri dipercaya mampu menumbuhkan rasa lapar dan rasa bahagia terhadap manusia. Itu sebabnya kebanyakan restoran maupun restoran cepat saji menggabungkan kedua warna ini.
Warna Hijau
Siapa yang tidak kenal dengan platform transportasi online ini? Tentu saja sebagian besar masyarakat kita di Indonesia tercinta ini pasti sudah familiar dengan 2 platform transportasi online tersebut. Dengan adanya transportasi online, gaya hidup masyarakat pun akhirnya ikut berubah juga. Namun dibalik itu semua, mungkin kalian bertanya-tanya kenapa kedua platform transportasi online tersebut memilih warna hijau sebagai warna logo dan perusahaan mereka?
Menurut psikologi warna, warna hijau adalah warna yang mempresentasikan pertumbuhan dan kebangkitan. Karena pada saat itu Transportasi Online dianggap sebagai sebuah inovasi , maka warna hijau dianggap sebagai representasi perusahaan mereka yang membawa pembaruan dalam kehidupan manusia. Maka dari itulah mereka yaitu para perusahaan transportasi online ini memilih warna hijau sebagai warna logo dan perusahaan mereka.
Namun, tidak semua transportasi online menggunakan warna hijau, contohnya seperti Uber dan Maxim yang menggunakan warna hitam dan kuning. Warna hijau juga sering digunakan oleh perusahaan yang berkaitan dengan alam maupun produk makanan, tetapi ada juga perusahaan teknologi yang menggunakan warna ini sebagai warna logonya.
Warna Biru
Pasti anda sudah sangat familiar dengan logo-logo tersebut kan? Logo tersebut adalah logo dari perushaan-perusahaan asing besar yang cukup terkenal sampai ke Indonesia sendiri, seperti Facebook,Twitter, dan Samsung yang memang sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak belasan tahun lalu. Namun, dibalik ketenaran dari perusahaan tersebut selain dari fitur dan produk yang mereka berikan, mungkin anda penasaran mengapa perusahaan tersebut memakai warna biru sebagai warna logo maupun perusahaannya.
Pertama, warna biru adalah warna yang cukup digemari oleh banyak orang karena dianggap sangat menarik dan cerah. Selain menjadi simbol warna untuk laut dan langit, warna biru juga mempengaruhi timbulnya rasa kepercayaan, keamanan, ketenangan, dan kenyamanan.
Biasanya yang memanfaatkan warna ini adalah perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang membutuhkan kepercayaan konsumen agar produknya dapat laku. Seperti perusahaan Samsung, Facebook, Twitter dan sebagainya.’
Warna biru memang cocok digunakan di segala jenis bisnis, namun ada beberapa jenis perusahaan yang sering memanfaatkan warna biru ini sebagai warna logo dan perusahaannya, seperti perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang membutuhkan kepercayaan konsumen supaya produknya terjaga kualitasnya. Contoh perusahaannya seperti Samsung, Facebook, Twitter, IBM, Skype, PayPal, Ford, dan masih banyak lagi.
Warna Coklat
Sering melihat logo tersebut? Ketika anda sedang berada di mall, mungkin anda familiar dengan logo “AW” sebagai restoran cepat saji yang biasanya beredan di mall yang berada di Indonesia. Seperti halnya seperti logo “Nescafe” yang mungkin sering anda lihat di supermarket, minimarket, ataupun toko swalayan terdekat. Nescafe menjadi produk kopi yang cukup di gemari oleh masyarakat Indonesia. Mungkin sekarang anda bertanya-tanya apa makna dari warna coklat itu sendiri. Ini dia pembahasannya.
Menurut psikologi, warna coklat seringkali dianggap sebagai warna netral yang lembut dan kuat. Warna ini juga memiliki banyak makna yang terkandung didalamnya. Warna coklat memilki makna seperti “Back to Nature” dan juga maskulinitas. Warna ini biasanya digunakan oleh perusahaan agrikultur maupun konstruksi. Namun tidak hanya itu, banyak juga perusahaan penyedia produk makanan dan minuman menggunakan logo berwarna coklat ini, contohnya adalah restoran cepat saji AW, produk minuman kopi Nescafe dan Nespresso juga menggunakan logo berwarna coklat dikarenakan warna kopi identik dengan warna coklat jadi mereka pun menggunakan warna tersebut supaya relevan dengan produk yang mereka jual.
Warna Oranye
Familiar dengan logo tersebut? Mungkin sebagian orang sudah familiar dengan logo tersebut apalagi logo Firefox yang bisa dibilang sudah sering muncul di komputer kita sebagai browser bawaannya. Sama seperti Fanta yang mungkin sudah banyak dikenal oleh masyarakat kita sebagai minuman bersoda yang sudah beredar luas di Indonesia, selain dari rasanya yang enak, penyajian produk Fanta memang bisa dibilang cukup baik. Nah mungkin sampai disini anda penasaran dengan pengaruh psikologi dari warna tersebut.
Pertama, warna oranye terlihat cerah dan dan sangat ceria. Warna ini menunjukkan kesenangan, kreativitas dan energi. Warna Oranye kebanyakan digunakan di industri yang berhubungan dengan produk dan makanan yang target audiencenya anak muda jaman sekarang. Warna ini juga dapat mempresentasikan keceriaan dan kreativitas. Desain logo dengan menggunakan warna ini memang cukup menarik untuk dilihat masyarakat banyak.
Warna Ungu
Ada yang pernah melihat logo-logo tersebut? Yap logo-logo tersebut mungkin jarang kita lihat di kehidupan sehari-sehari kecuali bagi kalian yang suka pergi ke minimarket mungkin sering melihat logo “Cadburry” di kemasan produk coklat batang. Bagi para pengguna aktif email, pasti tidak asing dengan namanya “Yahoo”. Dengan logo bertuliskan “Yahoo!” atau “Y!” dengan warna ungu-nya membuat perusahaan email tersebut identik dengan warna ungu. Mungkin anda penasaran apa makna dari warna ungu itu sendiri kan, ini dia pembahasannya.
Ungu adalah salah satu warna sekunder yang terlihat unik dan cukup banyak diminati. Walaupun di satu sisi warna ini terlihat sedikit feminim, namun warna ini juga bisa memperlihatkan sisi kuat dan dominan. Warna ini memiliki makna yang bisa dibilang tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Menurut psikologi, warna ungu menyimbolkan kemewahan, perayaan, pendidikan, dan keanggunan.
Meski makna dari warna ini memang tidak sebanyak dari warna lain, tetapi masih ada beberapa perusahaan besar nan terkenal yang menggunakan warna ini sebagai warna logo dan perusahaan mereka seperti Cadburry, Twitch, dan Yahoo sebagai contohnya. Organisasi pendidikan dan keagamaan pun seringkali menggunakan warna ungu sebagai warna logo ataupun perusahaan mereka.
Nah itulah beberapa informasi mengenai psikologi warna yang banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh para perusahaan besar di dunia.
Warna memiliki banyak arti dan cerita didalamnya apalagi saat di aplikasikan kedalam sebuah logo yang juga memiliki banyak arti dan cerita bagi perusahaan itu sendiri.
Meskipun hal tersebut terlihat sepele bagi sebagian orang, warna logo tidak bisa dipilih secara asal, karena warna bisa menjadi “identitas” dari perusahaan yang menggunakannya. Itulah alasan mengapa bagi anda semua apalagi seorang logo desainer yang harus memahami psikologi warna dalam hal mendesain suatu logo.
Signature :
51918033 - Dwiko Rianza Wicaksono
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia
Refrensi :
